Minggu, 26 Oktober 2014

Tugas Ilmu Budaya Dasar 4: Manusia dan Harapan



Ilmu Budaya Dasar
Fakultas Ekonomi


                                             




MUHAMAD INSAN BINTANG
26214954
1EB15
MANUSIA & HARAPAN






DAFTAR ISI
Manusia Dan Harapan…………….……………………………………..     3
Pengertian Manusia………………………………………………………     3
Pengertian Harapan………………………………………………….. ….    5
Kaitan antara Manusia dan Harapan…………………………….………     6
Sebab-sebab Manusia mempunyai harapan………………………….....        6         
Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya…………………………… …   9
Daftar Pustaka……………………………………………………………    10












  

Manusia dan Harapan
 
            Menurut pengetahuan saya,  manusia dan harapan adalah dua hal yang saling terkait. Manusia pada dasarnya selalu memiliki harapan dalam hidupnya, sedangkan harapan selalu muncul dalam kehidupan manusia. Berikut akan dibahas lebih lanjut tentang manusia dan harapan.


A.  Pengertian Manusia

Seperti tugas-tugas yang sebelumnya, setahu saya dalam islam, manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan YME yang sengaja diciptakan untuk menjadi seorang khalifah atau pemimpin di muka bumi. Manusia ditugaskan untuk mengelola bumi ini dengan sebaik-baiknya, menjaga kelestarian alam sekaligus memeliharanya dari kerusakan, dimana mereka juga harus saling bersosialisasi dan bekerja sama dengan manusia lainnya untuk saling bergotong royong memelihara kelestarian alam, karena pada dasarnya manusia adalah mahkluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan manusia lainnya. Pada saat mereka mengelola bumi ini, tentu mereka memiliki harapan saat melakukannya. Saat mengembala ternak, manusia memiliki harapan agar ternak mereka aman dan memiliki keturunan yang banyak. saat menanam padi, para petani berharap agar padinya tumbuh dengan subur sehingga menghasilkan panen yang besar. Saat berkebun, seorang petani kebun berharap agar tanaman-tanamannya dapat berbuah banyak. Saat menjual bakso, seorang pedagang bakso berharap agar dagangannya laris terjual. Saat berdagang, seorang pedagang berharap agar dagangannya laris terjual. Saat seorang atlet berlatih dengan keras dan giat, dia berharap agar dapat meningkatkan kualitasnya agar dapat m,eraih prestasi yang lebih tinggi lagi dari hari ke hari, bulan ke bulan, bahkan tahun ke tahun. Saat berbuat baik dan menolong orang lain, kita berharap agar mendapatkan pahala dari Allah SWT dan juga mendapatkan balasan kebaikan dari orang lain. Saat beribadah, kita berharap agar Allah memberikan kita pahala dan memasukkan kita ke surge-Nya kelak. Saat seseorang sedang bekerja, dia berharap agar mendapatkan upah dari apa yang telah ia kerjakan. Saat belajar, seorang murid berharap agar ilmu yang dipelajarinya dapat dipahami dan dikuasai olehnya sehingga dia bisa berharap mendapatkan nilai yang bagus saat ujian maupun saat latihan harian. Saat mendidik, seorang guru atau dosen berharap para muridnya dapat menangkap dan menguasai apa yang diajarkannya agar kelak ilmu yang diajarkan oleh sang guru/dosen tersebut dapat berguna bagi masa depan mereka. Saat melamar suatu pekerjaan, seorang calon pekerja sudah pasti berharap agar lamarannya diterima. Saat memilih pasangan, seseorang pasti mengharapkan mendapatkan pasangan yang sesuai dengan kriteria yang dia inginkan, yang setia dan mau mendampinginya baik dalam keadaan suka ataupun dalam keadaan duka.  Saat berumah tangga, sepasang kekasih berharap rumah tangganya berlangsung aman dan tentram, menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Saat dikaruniai seorang anak, orang tua biasanya berharap kelak anaknya menjadi orang yang soleh, orang yang sukses di dunia maupun di akhirat, dan patuh terhadap mereka.  Mendapatkannya, dan masih banyak lagi contoh harapan yang ada dalam kehidupan manusia ini.

 Bila kita terus berharap dan terus berdoa yang disertai dengan usaha, InshaAllah kita akan mendapatkan apa yang kita harapkan itu. Berdoalah dengan khusyuk agar harapan kita dikabulkan oleh Allah. Berusahalah dengan giat dan dengan bersungguh-sungguh agar kita mendapatkan apa yang kita harapkan. Kadang manusia hanya bisa berharap atau hanya mengkritik, tetapi mereka tidak mampu memberikan solusi ataupun jalan keluar. Kita bisa melihat beberapa orang yang hanya berharap agar banjir di Jakarta dapat teratasi dengan baik, tetapi mereka sendiri tetap saja sering membuang sampah secara sembarangan. Kita bisa melihat beberapa politikus yang selalu berharap dan mengkritik agar Indonesia menjadi maju, padahal mereka sendiri melakukan korupsi. Kita dapat melihat beberapa orang berharap agar Jakarta dapat mengatasi kemacetan, tetapi mereka tetap saja lebih sering menggunakan kendaraan pribadi yang semakin memadati jalan tanpa menggunakan kendaraan umum. Kita juga sering melihat orang-orang yang berharap agar pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat, tetapi mereka sendiri yang merusak fasilitas umum sehingga merugikan Negara. Kita juga sering melihat seorang murid yang mempunyai cita-cita untuk menggapai sukses, namun mereka tidak bekerja keras untuk mencapai harapannya. Hal-hal seperti inilah yang sesungguhnya menghambat tercapainya suatu harapan. Untuk menggapai harapan kita, marilah kita untuk terus berusaha dengan giat mencapai apa yang kita harapkan, dan berdoalah selalu agar Allah SWT mengabulkan doa dan harapan kita, karena keberhasilan harus selalu diiringi dengan doa dan usaha.


B.  Pengertian Harapan

Menurut sepengetahuan saya  harapan berasal dari kata harap yang artinya adalah keinginan agar sesuatu terjadi, dan harapan itu adalah perasaan ingin mencapai sesuatu, yang timbul dan menyebabkan manusia memiliki tujuan dalam melakukan suatu kegiatan, seperti bermain dengan harapan mendapatkan kebahagiaan, bekerja dengan harapan mendapatkan penghasilan, bersekolah dengan harapan mendapatkan ilmu yang berguna untuk kehidupannya, dan lain sebagainya, karena pada dasarnya manusia pasti memiliki harapan dalam hidupnya. Bahkan seseorang yang sudah mati pun memiliki harapan yang diwujudkan dalam wasiatnya. Seseorang yang akan meninggal pun memiliki harapan agar kelak menjadi orang yang selamat di dunia dan diakhirat. Sebuah harapan yang muncul pada seseorang biasanya berdasarkan dengan pengalaman, pengetahuan, kemampuan, dan kesukaan seseorang. Contohnya adalah seseorang yang hanya mampu membeli dan hanya bisa mengendarai motor, maka orang tersebut biasanya tidak mengharapkan akan memiliki mobil atau bahkan pesawat terbang, karena selain tidak mampu, dia juga tidak berharap karena dia merasa itu hal yang mustahil. Berhasil atau tidaknya suatu harapan itu sangat bergantung dengan usaha yang kita lakukan. Seorang murid agar bisa mendapatkan nilai yang tinggi, dia harus berusaha mendapatkan harapannya itu dengan terus berusaha dengan giat yang disertai dengan doa. Harapan juga harus dilandasi dengan kepercayaan. Dalam Islam, kepercayaan nomor satu adalah percaya terhadap Allah SWT. Untuk mendapatkan apa ytang kita harapkan, kita harus selalu yakin dan optimis bahwa Dia akan mengabulkan harapan kita dengan dilandasi oleh usaha dan doa dari kita. Sedangkan Cita-cita dan harapan itu memiliki arti yang sama, yaitu sebuah keinginan yang ingin dicapai dimasa yang akan datang.


C.  Kaitan antara  Manusia dan Harapan

Secara sederhana, kaitan antara manusia dan harapan adalah manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya harapan, sedangkan harapan adalah suatu tujuan manusia dalam melakukan hal apapun. Jadi, harapan itu adalah suatu keinginan yang ingin dicapai oleh manusia yang merupakan suatu motivasi atau dorongan bagfi m,anusia untuk mengejar apa yang diingininya itu. Intinya, siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan berhasil. Siapapun yang ingin agar harapannya tercapai, dia harus bekerja keras untuk mewujudkannya, dan bila harapannya telah tercapai, bersyukurlah kepada Allah dan janganlah merasa sombong karena orang-orang yang sombong tidak akan pernah disukai oleh Allah SWT dan cenderung akan gagal dimasa yang akan datang. Jadilah orang yang selalu berusaha mencapai tujuan dan harapan, dan tingkatkanlah harapan kita agar kita bisa belajar menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya.



E. Sebab-sebab Manusia mempunyai Harapan

Yang pertama adalah melalui dorongan kodrat, jadi manusia sudah pasti terlahir berdasarkan kodratnya masing-masing. Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan yang secara alamiah sudah tertanam dalam diri setiap makhluk hidup saat dia pertama kali diciptakan oleh Tuhan. Misalnya adalah kemampuan manusia untuk berpikir, berjalan, berbicara, berkembang biak, sedih, gembira, dan sebagainya dimana semua itu kemampuan yang ada dalam setiap manusia pada dasarnya. Dorongan dari kodrat juga menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya saat menangis, tertawa, dan lain sebagainya. Misalnya dalam sebuah pertunjukkan drama lawak. Pelawak sudah pasti berharap agar penontonnya terhibur dan tertawa. Bila seorang pelawak gagal membuat penonton tertawa, harapan mereka pun lenyap dan justru mengundang kesedihan bagi mereka. Kodrat juga dimiliki oleh setiap mahluk hidup, dimana mereka juga membutuhkan makanan, bernapas dan sebagainya. Semua itu adalah kodrat yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.


Yang kedua adalah harapan yang berasal dari dorongan kebutuhan hidup. Kebutuhan manusia ada dua, yaitu kebutuhan jasmani dan juga kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, dimana manusia harus berusaha dan bekerja dengan giat agar segala kebutuhan jasmaninya, baik itu makanan, minuman, dan juga kesehatan, bisa didapatkan dengan baik. Kebutuhan rohani juga penting, bahwa manusia pasti berharap agar kehidupannya menjadi tenang dan tentram, dan juga tidak dihantui oleh rasa bersalah. Untuk itu, jadilah seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, agar mendapatkan ketenangan dalam jiwanya. Manusia juga membutuhkan yang namanya hak diakui dalam masyarakat dan hak untuk mendapatkan pendidikan dan juga hak bertempat tinggal. Hal itu semua merupakan harapan yang muncul akibat adanya dorongan kebutuhan hidup.

Yang ketiga adalah harapan yang datang dari kelangsungan hidup. Seorang bayi yang baru terlahir di dunia ini tentu berharap ahar dirawat dengan baik oleh orang tuanya agar dia kelak tumbuh menjadi dewasa dan mendapatkan keselamatan dunia maupun akhirat, karena pada dasarnya bayi yang baru lahir adalah bayi yang belum berdosa. Seseorang juga pasti membutuhkan yang namanya sandang, pangan, dan papan untuk kelangsungan hidupnya. Seseorang pasti ingin memiliki tempat tinggal dengan harapan tempagt tinggal itu aman dan nyaman. Seseorang pasti ingin mengenakan pakaian yang dapat menutupi rasa panas atau dingin dalam tubuhnya. Seseorang pasti berharap agar selalu mendapatkan makanan dan mimuman yang cukup bagi kehidupannya sehari-hari. Itu semua akan tercapai apabila manusia mau berusaha mencapainya, dengan diiringi dengan doa dan penuh kesabaran. Tingkatkanlah taraf hidup kita dengan usaha yang keras, karena setiap nasib bisa diubah asalkan manusia mau berusaha mendapatkannya.

Yang keempat adalah harapan agar mendapatkan keamanan. Seorang bayi yang baru lahir sudah pasti berharap agar mendapatkan keamanan dan perlindungan dari orang tuanya dan berharap akan terus menjaganya dan merawatnya sampai dia tumbuh besar. Seorang warga pasti berharap agar keamanan wialayah tempat tinggalnya terjamin dengan adanya aparat keamanan yang menjaga wilayah tempat tinggalnya itu. Seseorang yang ingin berwisata ke taman bermain sudah pasti berharap agar wahana-wahana yang dinaiki dan dikunjunginya merupakan wahana yang terjamin keamanan dan keselamatannya. Hal-hal seperti ini adalah bukti bahwa rasa aman adalah salah satu pendorong muculnya harapan.

Yang kelima adalah hak dan kewajiban dicintai dan mencintai. Seseorang biasanya selalu menjaga dan mencintai keluarganya dengan harapan agar dia juga dicintai oleh keluarganya. Seorang suami dan istri sudah pasti berharap dapat menjalankan peran dan kewajibannya masing-masing, agar kehidupan rumah tangga berjalan tertib dan teratur, dan seseorang sudah pasti berhak mendapatkan hak nya, seperti hak unbtuk hidup, berkeluarga, mengemukakan pendapat, dan sebagainya. Semua itu adalah suatu perwujudan bahwa hak dan kewajiban juga memengaruhi sebuah harapan pada diri setiap manusia.

Yang keenam adalah harapan yang timbul akibat dari status. Manusia biasanya sangat membutuhkan yang namanya status, seperti status anak kandung, status sebagai murid, status sebagai guru, status sebagai pegawai, status sebagai manajer, dan sebagainya dimana mereka biasanya berharap agar kehadirannya diakui oleh masyarakat. Hal ini mencerminkan bahwa status juga salah satu pendorong bagi manusia untuk memiliki harapan yang tinggi.

Yang terakhir adalah harapan yang timbul berdasarkan cita-cita. Biasanya cita-cita juga merupakan suatu harapan, dimana seseorang memiliki suatu keinginan dan mendalami suatu bidang tertentu, sehingga menjadi ahli dalam bidang tersebut dan disinilah biasanya cita-cita tercapai. Dengan diiringi dengan tekad yang kuat, kerja keras dan doa, InshaAllah kita akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan.


  


F. Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya

            Kepercayaan itu berasal dari kata percaya, yaitu meyakini akan adanya suatiu kebenaran. Dalam Islam, kepercayaan yang paling utama adalah kepercayaan terhadap adanya Allah SWT, beriman kepada para Malaikat, beriman kepada Kitab-kitab Allah, beriman kepada Rasul-rasul Allah, beriman kepada hari akhir dan juga Qada dan Qadar. Semua itu adalah hal yang harus diyakini kebenarannya oleh seluruh umat muslim agar mereka tidak tersesat di dunia dan di akhirat. Kepercayaan disini sangatlah penting bagi kita dalam mencapai suatu harapan. Sebuah kepercayaan akan memunculkan sebuah motivasi yang tinggi agar kita terus meningkatkan kualitas kehidupan kita, terus berdoa kepada-Nya agar harapannnya tercapai dan terus berharap agar derajatnya meningkat dihadapan Allah SWT. Kita harus meyakini bahwa semua usaha dan upaya yang kita lakukan semuanya memiliki hikmah, dan saat harapan gagal dicapai, teruslah berusaha dan yakinlah bahwa Allah akan selalu memberikan jalan yang terbaik bagi setiap mahkluknya.
           
            Dalam usaha kita meningkatkan kepercayaan, selain yang utama adalah kepercayaan kita terhadap segala kehendak Allah, kita harus memulainya dari diri sendiri dimana kita harus percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Dengan percaya terhadap diri sendiri, seseorang akan mendapatkan motivasi ekstra agar harapannnya tercapai dengan baik. Berikutnya adalah kepercayaan terhadap orang lain. Kita harus percaya kepada orang lain karena pada dasarnya manusia adalah mahkluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Karena itu kita harus saling mempercayai dan berusaha mencapai harapan bersama-sama. Yang berikutnya adalah kepercayaan kita pada pemerintah. Siapapun pemimpin bangsa kita yang mempunyai tujuan untuk kita, kita harus mendukung dan menjalankan segala programnya karena mereka bekerja juga demi kita semua, dan yakinlah bahwa kita dapat menjaga keutuhan bangsa dan Negara dengan sekuat tenaga.

Bottom of Form

Daftar Pustaka

Muchji, Ahmad dan Nugroho, Widyo.Digital Books//Ilmu Budaya Dasar. Universitas Gunadarma. Jakarta: 1996




Tidak ada komentar:

Posting Komentar