ARTIKEL PENGANGGURAN
Pengangguran
Pengangguran
adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja, sedang mencari kerja,
ataupun sudah masuk dalam usia kerja/ usia angkatan kerja namun masih belum
bekerja ataupun masih mencari pekerjaan. Orang yang bekerja kurang dari dua
hari dalam seminggu juga biasa disebut pengangguran. Penyebab terjadinya
pengangguran ini sangat beragam, antara lain kurangnya lapangan pekerjaan,
kurangnya skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja dewasa ini, adanya
ketidakseimbangan antara lapangan kerja yang dibuka dengan jumlah angkatan
kerja yang ada. Dan bisa juga disebabkan oleh pergantian teknologi yang dipakai
untuk pekerjaan, misalnya yang tadinya banyak menggunakan tenaga manusia
berubah menjadi menggunakan tenaga mesin, dan bisa juga disebabkan karena
perusahaan tempat seseorang bekerja pailit dan dia belum mampu menemukan
pekerjaan yang layak untuk dirinya. Pengangguran juga bisa disebabkan oleh
kebijakan pemerinbtah yang salah, sebagai contoh pada dewasa ini, PSSI
(Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dibekukan oleh Menpora. Sebagai
akibatnya, kompetisi liga sepakbola dalam negeri tidak bisa bergulir dan bisa
dibayangkan seberapa banyak orang yang berhubungan dengan sepakbola kehilangan
pekerjaannya. Dimulai dari pemain sepakbola itu sendiri, pelatih, staff
pelatih, sampai orang-orang yang bekerja didalam stadion seperti anak bola
(ballboy), wasit, hakim garis, dan sebagainya. Selama konflik ini terus
berlanjut, mereka semua kehilangan pekerjaannya. Klub-klub sepakbola Indonesia
pun akan kehilangan pemasukannya, dan mereka tidak akan mampu membayar gaji
para pemainnya beserta seluruh pelatih dan jajarannya. Kebijakan ini jelas
sangat merugikan dan memperparah pengangguran yang ada di Indonesia. Sanksi
dari badan Federasi sepakbola dunia, FIFA pun jatuh ke Indonesia. Akibatnya,
Indonesia tidak bisa lagi mengikuti berbagai kompetisi sepakbola bertaraf
Internasional selama konflik ini terus berlanjut.
Kebijakan Menpora yang membekukan PSSI adalah
tindakan yang salah, karena bila ingin menangkap ikan, ikan-ikannya saja yang
ditangkap, jangan satu kolam diobok-obok sehingga isinya mati semua. Artinya,
bila ada pihak-pihak dari PSSI yang dianggap bersalah, tangkap saja
orang-orangnya, jangan malah memberhentikan satu institusinya, yang dapat
menyebabkan pengangguran besar-besaran. Dari sini kita dapat melihat bahwa
kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi tingginya tingkat pengangguran.
Namun, yang paling utama, bila ingin pengangguran teratasi, seseorang jangan
hanya diberikan ikannya saja, akan tetapi beri dia kailnya agar mampu belajar
mendapatkan ikannya sendiri. Artinya, untuk membantu orang yang tidak mempunyai
pekerjaan, jangan hanya diberikan bantuan berupa materi saja, tetapi beri dia
bantuan yang dapat menghasilkan materi untuknya sendiri, berupa ilmu dan
keterampilan bekerja. Cara yang paling efektif adalah memajukan pendidikan
sebaik mungkin, agar para generasi penerus bangsa bisa mendapatkan ilmu dan
keterampilan yang baik, sehingga mereka akan mendapatkan pekerjaan seusai
dengan bidang keahliannya masing-masing. Dengan memajukan pendidikan yang
berlandaskan moral yang baik, para generasi penerus bangsa bisa mendapatkan
ilmu yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya
masinbg-masing. Yang paling penting adalah, setiap manusia harus ditanamkan
dalam pikirannya sejak dini, bahwa mereka harus bersungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu agarkelak mereka mempunyai skill yang dibutuhkan dalam dunia
kerja, dan tentunya adalah moral, karena bila memiliki skill tanpa memiliki
moral yang baik, malah akan merugikan Bangsa dan Negara dengan berbagai
tindakan korupsi dan sebagainya. Karena itu, pemerintah harus memajukan
pendidikan dan menciptakan berbagai lapangan kerja yang padat karya, agar
pertumbuhan angkatan kerja dapat dibarengi dengan pertumbuhan lapangan kerja.
Selain itu, pendidikan ataupun pelatihan juga harus menanamkan jiwa
berwirausaha dalam setiap diri manusia, agar dia dapat menciptakan lapangan
pekerjaan untuk dirinya dan orang lain, bukan hanya mencari pekerjaan saja. Sejak awal, pemerintah sudah harus lebih
memikirkan berbagai kebijakan yang yang dapat mensejahterakan rakyatnya untuk
jangka panjang, dan juga memudahkan biaya dan akses pendidikan serta
menciptakan berbagai pelatihan kerja, menciptakan berbagai proyek yang padat
karya dan mempermudah peminjaman modal untuk berwirausaha. Berbagai upaya harus
dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi pengangguran, akan tetapi , jangan
lupa bahwa kesadaran masing-masing individu juga sangat diperlukan karena mereka
juga harus mau dan mampu menguasai dan memiliki skill dan moral yang dibutuhkan
dalam dunia kerja, dengan memanfaatkan sebaik-baiknya setiap kesempatan dan
fasilitas yang telah diberikan untuk mengembangkan skill dan kepribadian
mereka.
Pengangguran sering menjadi masalah dalam perekonomian di suatu Negara karena dengan adanya pengangguran, tingkat produktifitas
masyarakat akan berkurang dan meningkatkan resiko kejahatan dan juga resiko
kemiskinan. Tingkat pengangguran suatu Negara dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang biasanya dinyatakan dalam
persentase. Karena tidak memiliki penghasilan, menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan pada masyarakat secara
keseluruhan. Pengangguran yang
berkepanjangan bisa menimbulkan efek psikologis, contohnya seperti yang tadi sudah
disebutkan, seperti meningkatnya kejahatan yang mengancam keamanan masyarakat,
dan juga dapat menyebabkan kekacauan politik apabila pengangguran terjadi
secara kompleks atau luas. Kekacauan politik dan terancamnya keamanansosial
dapat
mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang maupun dalam jangka
pendek. Bila pengangguran terus terjadi, akibat
jangka panjangnya adalah menurunnya pendapatan Nasioanal dan
pendapatan perkapita suatu negara. Di negara-negara berkembang, contohnya di Indonesia, dikenal adanya istilah "pengangguran yang terselubung" , di mana pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan dengan tenaga kerja yang sedikit, namun dilakukan oleh lebih banyak orang sehingga kurang efektif. Dari
contoh tersebut, Indonesia seharusnya lebih bisa membagi kerja dengan lebih
efektif lagi dan jangan sampai tenaga kerja terkumnpul pada suatu pekerjaan
tertentu saja, namun ada sector lain yang sebenarnya lebih membutuhkan tenaga
kerja tetapi kekurangan tenaga kerja yang cukup.
Untuk lebih memahami artikel
yang saya buat, saya akan memberikan contoh beberapa jenis pengangguran yang
ada. Jenis-jenis pengangguran antara lain :
1. Pengangguran Friksional /
Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang
sifatnya sementara, yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan
kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna
penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan
yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu
daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki
kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Contoh dari pengangguran
friksional adalah: seseorang yang sedang mencari pekerjaan yang tepat bagi dia,
tetapi belum menemukannya sedangkan penyedia lowongan pekerjaan yang sebenarnya
sesuai dengan pekerjaan yang dicari oleh pelamar tersebut tidak saling bertemu
dengan si pelamar oleh karena keterbatasan informasi dan letak geografis.
2. Pengangguran Musiman /
Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang
disebabkan oleh adanya siklus pergantian musim, yang menyebabkan seseorang
memiliki banyak pekerjaan pada suatu musim tertentu dan sebaliknya tidak
mempunyai pekerjaan apa-apa saat musim-musim berikutnya . Contohnya seperti petani yang bekerja saat sedang musim
panen, ataupun pedagang buah manga maupun durian yang harus menunggu musim
panen durian dan manga terlebih dahulu agar bisa bekerja.
3. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang
disebabkan oleh naik atau turunnya siklus ekonomi , dimana pada suatu masa
tertentu jumlah angkatan kerja bisa tidak sebanding dengan jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia. Contoh: angkatan kerja tahun 2016 tidak bisa
tertampung seluruhnya, karena pemerintah menghentikan sementara seleksi masuk
pegawai negeri (CPNS) karena dianggap telah kebanyakan kuota. Hal ini
menyebabkan jumlah tenaga kerja yang terserap pada tahun tersebut tidak sama
dengan jumlah tenaga kerja yang terserap pada tahun tahun sebelumnya seperti
saat sedang adanya CPNS.
Pengangguran adalah suatu masalah yang selalu dihadapi
oleh semua Negara di dunia terutama di Negara berkembang. Di Negara-Negara
berkembang, contohnya di Indonesia, pengangguran adalah suatu masalah sosal yang bisa bilang persoalan yang dinamis karena dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun perkembangannya selalu bertambah. Bila masalah ini terus dibiarkan akan sangat
mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dalam suatu Negara, seperti yang tadi sudah dibahas. Begitupun dengan kondisi kesejahteraan rakyatnya secara keseluruhan yang akan sangat terpuruk bila masalah ini tetap
dibiarkan berlarut-larut. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini, pemerintah bersama BUMN dan perusahaan swasta, harus bekerja sama dan berusaha dalam menciptakan
lapangan pekerjaan yang baru dan tentunya harus padat karya. Dengan mengembangkan dan memudahkan akses rakyat dalam
mengembangkan usahanya ataupun wirausaha, dan dengan membantu mengembangkan
skill, moral dan keterampilan dari angkatan kerja, tentu akan lebih banyak tenaga kerja yang akan terserap, karena pada kenyataannya yang paling
dibutuhkan oleh dunia kerja itu adalah skill, bukan ijazah yang tinggi. Pengangguran akan selalu tumbuh seiring dengan
berjalannya waktu dan untuk mengatasinya, dibutuhkan kerja sama yang baik antar pemerintah,
BUMN, swasta, maupun dari rakyatnya sendiri, dimana seperti yang telah
disinggung tadi, rakyat juga harus memanfaatkan sebaik-baiknya segala fasilitas
dan layanan yang diberikan untuk mengembangkan skill maupun moral mereka
masing-masing. Karena ingatlah, bila kita ingin maju, semua harus berawal dari
tekad yang ada pada dirinya masing-masing.
Cara-cara Menanggulangi Pengangguran
Seperti
yang sudah saya singgung sebelumnya, yang
utama adalah memajukan pendidikan sebaik
mungkin, agar para generasi penerus bangsa bisa mendapatkan ilmu dan
keterampilan yang baik, sehingga mereka akan mendapatkan pekerjaan seusai
dengan bidang keahliannya masing-masing. Dengan memajukan pendidikan yang
berlandaskan moral yang baik, para generasi penerus bangsa bisa mendapatkan
ilmu yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya masing-masing.
Yang paling penting adalah, setiap manusia harus ditanamkan dalam pikirannya
sejak dini, bahwa mereka harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agarkelak
mereka mempunyai skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja, dan tentunya adalah
moral, karena bila memiliki skill tanpa memiliki moral yang baik, malah akan
merugikan Bangsa dan Negara dengan berbagai tindakan korupsi dan sebagainya.
Skill dan moral ini sangat penting, karena umumnya Perusahaan lebih menyukai calon pegawai
yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu dan jujur dalam bekerja. Karena
hal itu pula, pemerintah harus memajukan
pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, juga menciptakan berbagai lapangan kerja
yang padat karya, agar pertumbuhan angkatan kerja dapat dibarengi dengan
pertumbuhan lapangan kerja. Selain itu, pendidikan ataupun pelatihan juga harus
menanamkan jiwa berwirausaha dalam setiap diri manusia, agar dia dapat
menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya dan orang lain, bukan hanya
mencari pekerjaan saja.
Sejak
awal, pemerintah sudah harus lebih memikirkan berbagai kebijakan yang yang
dapat menyejahterakan rakyatnya untuk jangka panjang, salah satunya adalah
memudahkan biaya dan akses pendidikan serta menciptakan berbagai pelatihan
kerja, menciptakan berbagai proyek yang padat karya dan mempermudah peminjaman
modal untuk berwirausaha.
Berikutnya adalah berupaya meningkatkan mobilitas tenaga kerja yang dilakukan dengan cara mengarahkan pekerja kepada sebuah kesempatan kerja yang
lowong dan kemudian
melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di
tempat kerja tersebut.
Peningkatan mobilitas ini
dapat
dilakukan dengan cara
memindahkan industri yang padat
karya ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran yang cukup parah. Cara ini baik
digunakan untuk mengatasi masalah
pengangguran. Selain itu, untuk
mengatasi pengangguran, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai
tempat-tempat mana saja yang
sedang memerlukan tenaga kerja.
Masalah
pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang
membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan
keterampilan yang dimiliki
olehnya.
Masalah tersebut adalah persoalan informasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan sistem informasi yang memudahkan
orang mencari pekerjaan yang cocok. Sistem
seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman lowongan kerja di kampus dan
media massa, dan
Bisa
juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus,
dan juga pada
berbagai balai latihan kerja.
Sumber
Pendapat Pribadi Penulis Artikel