Senin, 08 Juni 2015

Tugas Softskill 3 perekonomian indonesia: Artikel Pengangguran



ARTIKEL PENGANGGURAN 

Pengangguran

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja, sedang mencari kerja, ataupun sudah masuk dalam usia kerja/ usia angkatan kerja namun masih belum bekerja ataupun masih mencari pekerjaan. Orang yang bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu juga biasa disebut pengangguran. Penyebab terjadinya pengangguran ini sangat beragam, antara lain kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja dewasa ini, adanya ketidakseimbangan antara lapangan kerja yang dibuka dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Dan bisa juga disebabkan oleh pergantian teknologi yang dipakai untuk pekerjaan, misalnya yang tadinya banyak menggunakan tenaga manusia berubah menjadi menggunakan tenaga mesin, dan bisa juga disebabkan karena perusahaan tempat seseorang bekerja pailit dan dia belum mampu menemukan pekerjaan yang layak untuk dirinya. Pengangguran juga bisa disebabkan oleh kebijakan pemerinbtah yang salah, sebagai contoh pada dewasa ini, PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dibekukan oleh Menpora. Sebagai akibatnya, kompetisi liga sepakbola dalam negeri tidak bisa bergulir dan bisa dibayangkan seberapa banyak orang yang berhubungan dengan sepakbola kehilangan pekerjaannya. Dimulai dari pemain sepakbola itu sendiri, pelatih, staff pelatih, sampai orang-orang yang bekerja didalam stadion seperti anak bola (ballboy), wasit, hakim garis, dan sebagainya. Selama konflik ini terus berlanjut, mereka semua kehilangan pekerjaannya. Klub-klub sepakbola Indonesia pun akan kehilangan pemasukannya, dan mereka tidak akan mampu membayar gaji para pemainnya beserta seluruh pelatih dan jajarannya. Kebijakan ini jelas sangat merugikan dan memperparah pengangguran yang ada di Indonesia. Sanksi dari badan Federasi sepakbola dunia, FIFA pun jatuh ke Indonesia. Akibatnya, Indonesia tidak bisa lagi mengikuti berbagai kompetisi sepakbola bertaraf Internasional selama konflik ini terus berlanjut.

 Kebijakan Menpora yang membekukan PSSI adalah tindakan yang salah, karena bila ingin menangkap ikan, ikan-ikannya saja yang ditangkap, jangan satu kolam diobok-obok sehingga isinya mati semua. Artinya, bila ada pihak-pihak dari PSSI yang dianggap bersalah, tangkap saja orang-orangnya, jangan malah memberhentikan satu institusinya, yang dapat menyebabkan pengangguran besar-besaran. Dari sini kita dapat melihat bahwa kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi tingginya tingkat pengangguran. Namun, yang paling utama, bila ingin pengangguran teratasi, seseorang jangan hanya diberikan ikannya saja, akan tetapi beri dia kailnya agar mampu belajar mendapatkan ikannya sendiri. Artinya, untuk membantu orang yang tidak mempunyai pekerjaan, jangan hanya diberikan bantuan berupa materi saja, tetapi beri dia bantuan yang dapat menghasilkan materi untuknya sendiri, berupa ilmu dan keterampilan bekerja. Cara yang paling efektif adalah memajukan pendidikan sebaik mungkin, agar para generasi penerus bangsa bisa mendapatkan ilmu dan keterampilan yang baik, sehingga mereka akan mendapatkan pekerjaan seusai dengan bidang keahliannya masing-masing. Dengan memajukan pendidikan yang berlandaskan moral yang baik, para generasi penerus bangsa bisa mendapatkan ilmu yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya masinbg-masing. Yang paling penting adalah, setiap manusia harus ditanamkan dalam pikirannya sejak dini, bahwa mereka harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agarkelak mereka mempunyai skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja, dan tentunya adalah moral, karena bila memiliki skill tanpa memiliki moral yang baik, malah akan merugikan Bangsa dan Negara dengan berbagai tindakan korupsi dan sebagainya. Karena itu, pemerintah harus memajukan pendidikan dan menciptakan berbagai lapangan kerja yang padat karya, agar pertumbuhan angkatan kerja dapat dibarengi dengan pertumbuhan lapangan kerja. Selain itu, pendidikan ataupun pelatihan juga harus menanamkan jiwa berwirausaha dalam setiap diri manusia, agar dia dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya dan orang lain, bukan hanya mencari pekerjaan saja.  Sejak awal, pemerintah sudah harus lebih memikirkan berbagai kebijakan yang yang dapat mensejahterakan rakyatnya untuk jangka panjang, dan juga memudahkan biaya dan akses pendidikan serta menciptakan berbagai pelatihan kerja, menciptakan berbagai proyek yang padat karya dan mempermudah peminjaman modal untuk berwirausaha. Berbagai upaya harus dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi pengangguran, akan tetapi , jangan lupa bahwa kesadaran masing-masing individu juga sangat diperlukan karena mereka juga harus mau dan mampu menguasai dan memiliki skill dan moral yang dibutuhkan dalam dunia kerja, dengan memanfaatkan sebaik-baiknya setiap kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan untuk mengembangkan skill dan kepribadian mereka.

Pengangguran sering menjadi masalah dalam perekonomian di suatu Negara karena dengan adanya pengangguran, tingkat produktifitas masyarakat akan berkurang dan meningkatkan resiko kejahatan dan juga resiko kemiskinan. Tingkat pengangguran suatu Negara dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang biasanya dinyatakan dalam persentase.  Karena tidak memiliki penghasilan, menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan pada masyarakat secara keseluruhan. Pengangguran yang berkepanjangan bisa menimbulkan efek psikologis, contohnya seperti yang tadi sudah disebutkan, seperti meningkatnya kejahatan yang mengancam keamanan masyarakat, dan juga dapat menyebabkan kekacauan politik apabila pengangguran terjadi secara kompleks atau luas.  Kekacauan politik dan terancamnya keamanansosial dapat mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Bila pengangguran terus terjadi, akibat jangka panjangnya adalah menurunnya pendapatan Nasioanal dan pendapatan perkapita suatu negara. Di negara-negara berkembang, contohnya di Indonesia, dikenal adanya istilah "pengangguran yang terselubung" , di mana pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan dengan tenaga kerja yang sedikit, namun dilakukan oleh lebih banyak orang sehingga kurang efektif. Dari contoh tersebut, Indonesia seharusnya lebih bisa membagi kerja dengan lebih efektif lagi dan jangan sampai tenaga kerja terkumnpul pada suatu pekerjaan tertentu saja, namun ada sector lain yang sebenarnya lebih membutuhkan tenaga kerja tetapi kekurangan tenaga kerja yang cukup.


Untuk lebih memahami artikel yang saya buat, saya akan memberikan contoh beberapa jenis pengangguran yang ada. Jenis-jenis pengangguran antara lain :

1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara, yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Contoh dari pengangguran friksional adalah: seseorang yang sedang mencari pekerjaan yang tepat bagi dia, tetapi belum menemukannya sedangkan penyedia lowongan pekerjaan yang sebenarnya sesuai dengan pekerjaan yang dicari oleh pelamar tersebut tidak saling bertemu dengan si pelamar oleh karena keterbatasan informasi dan letak geografis.


2. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment

Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya siklus pergantian musim, yang menyebabkan seseorang memiliki banyak pekerjaan pada suatu musim tertentu dan sebaliknya tidak mempunyai pekerjaan apa-apa saat musim-musim berikutnya . Contohnya seperti petani yang bekerja saat sedang musim panen, ataupun pedagang buah manga maupun durian yang harus menunggu musim panen durian dan manga terlebih dahulu agar bisa bekerja. 


3. Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang disebabkan oleh naik atau turunnya siklus ekonomi , dimana pada suatu masa tertentu jumlah angkatan kerja bisa tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Contoh: angkatan kerja tahun 2016 tidak bisa tertampung seluruhnya, karena pemerintah menghentikan sementara seleksi masuk pegawai negeri (CPNS) karena dianggap telah kebanyakan kuota. Hal ini menyebabkan jumlah tenaga kerja yang terserap pada tahun tersebut tidak sama dengan jumlah tenaga kerja yang terserap pada tahun tahun sebelumnya seperti saat sedang adanya  CPNS.

Pengangguran adalah suatu masalah yang selalu dihadapi oleh semua Negara di dunia terutama di Negara berkembang. Di Negara-Negara berkembang, contohnya di Indonesia, pengangguran adalah suatu masalah sosal yang bisa bilang persoalan yang dinamis karena dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun perkembangannya selalu bertambah. Bila masalah ini terus dibiarkan akan sangat mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dalam suatu Negara, seperti yang tadi sudah dibahas. Begitupun dengan kondisi kesejahteraan rakyatnya secara keseluruhan yang akan sangat terpuruk bila masalah ini tetap dibiarkan berlarut-larut. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini, pemerintah bersama BUMN dan perusahaan swasta, harus bekerja sama dan berusaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dan tentunya harus padat karya. Dengan mengembangkan dan memudahkan akses rakyat dalam mengembangkan usahanya ataupun wirausaha, dan dengan membantu mengembangkan skill, moral dan keterampilan dari angkatan kerja, tentu akan lebih banyak tenaga kerja yang akan terserap, karena pada kenyataannya yang paling dibutuhkan oleh dunia kerja itu adalah skill, bukan ijazah yang tinggi. Pengangguran akan selalu tumbuh seiring dengan berjalannya waktu dan untuk mengatasinya, dibutuhkan kerja sama yang baik antar pemerintah, BUMN, swasta, maupun dari rakyatnya sendiri, dimana seperti yang telah disinggung tadi, rakyat juga harus memanfaatkan sebaik-baiknya segala fasilitas dan layanan yang diberikan untuk mengembangkan skill maupun moral mereka masing-masing. Karena ingatlah, bila kita ingin maju, semua harus berawal dari tekad yang ada pada dirinya masing-masing.


Cara-cara Menanggulangi Pengangguran

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, yang utama adalah memajukan pendidikan sebaik mungkin, agar para generasi penerus bangsa bisa mendapatkan ilmu dan keterampilan yang baik, sehingga mereka akan mendapatkan pekerjaan seusai dengan bidang keahliannya masing-masing. Dengan memajukan pendidikan yang berlandaskan moral yang baik, para generasi penerus bangsa bisa mendapatkan ilmu yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya masing-masing. Yang paling penting adalah, setiap manusia harus ditanamkan dalam pikirannya sejak dini, bahwa mereka harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agarkelak mereka mempunyai skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja, dan tentunya adalah moral, karena bila memiliki skill tanpa memiliki moral yang baik, malah akan merugikan Bangsa dan Negara dengan berbagai tindakan korupsi dan sebagainya. Skill dan moral ini sangat penting, karena umumnya Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu dan jujur dalam bekerja. Karena hal  itu pula, pemerintah harus memajukan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, juga menciptakan berbagai lapangan kerja yang padat karya, agar pertumbuhan angkatan kerja dapat dibarengi dengan pertumbuhan lapangan kerja. Selain itu, pendidikan ataupun pelatihan juga harus menanamkan jiwa berwirausaha dalam setiap diri manusia, agar dia dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya dan orang lain, bukan hanya mencari pekerjaan saja.  

Sejak awal, pemerintah sudah harus lebih memikirkan berbagai kebijakan yang yang dapat menyejahterakan rakyatnya untuk jangka panjang, salah satunya adalah memudahkan biaya dan akses pendidikan serta menciptakan berbagai pelatihan kerja, menciptakan berbagai proyek yang padat karya dan mempermudah peminjaman modal untuk berwirausaha. Berikutnya adalah berupaya meningkatkan mobilitas tenaga kerja yang dilakukan dengan cara mengarahkan pekerja kepada sebuah kesempatan kerja yang lowong dan kemudian melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat kerja tersebut. Peningkatan mobilitas ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan industri yang padat karya ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran yang cukup parah. Cara ini baik digunakan untuk mengatasi masalah pengangguran. Selain itu, untuk mengatasi pengangguran, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana saja yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki olehnya. Masalah tersebut adalah persoalan informasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan sistem informasi yang memudahkan orang mencari pekerjaan yang cocok. Sistem seperti itu antara lain dapat berupa pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa, dan Bisa juga berupa pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan juga pada berbagai balai latihan kerja.


Sumber



Pendapat Pribadi Penulis Artikel