Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan itu adalah keadaan yang mana sekelompok masyarakat tertentu tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan primernya dengan baik (seperti sandang, pangan, dan papan). ketidakmampuan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan primer seperti pakaian, makanan dan tempat tinggal yang layak inilah yang biasa disebut dengan Kemiskinan. Kemiskinan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Seperti karena tingkat pendidikan yang rendah, karena tingkat kemampuan/skill yang kurang memadai, atau bisa juga dapat disebabkan oleh kurangnya fasilitas atau alat pemenuh kebutuhan-kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan, dan pekerjaan. Bisa jadi kemiskinan juga dapat disebabkan oleh kemalasan seseorang dalam belajar sewaktu masa-masa mudanya. Karena mereka malas dalam belajar itulah, pendidikan mereka menjadi sia-sia dan keterampilan yamg mereka dapat juga menjadi sangat minim. Seperti kata pribahasa "rajin pangkal kaya, malas pangkal miskin". Tetapi, dewasa ini kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh kemalasan saja. Terkadang memang ada seseorang yang sewaktu mudanya rajin belajar, namun tidak dapat melanjutkan belajarnya karena tidak memiliki biaya untuk sekolah. Oleh karena itu pemerintah Indonesia harus segera meniru negara-negara maju dimana segala akses yang berhubungan dengan pendidikan benar-benar dipermudah. Karena bila ingin memberantas kemiskinan, mula-mula kita harus membangun terlebih dahulu sumber daya manusia yang unggul, dimana keunggulan sumber daya manusia itu baru bisa didapat apabila pendidikannya sudah memadai sebagai bekal keterampilannya di masa depan.
Masalah kemiskinan adalah sebuah masalah yang kompleks dan bersifat global. Di indonesia masalah kemiskinan seperti tidak pernah bisa teratasi. Masih banyak kita temukan para pengemis dan gelandangan yang berkeliaran bahkan tidak hanya di pedesaan pedesaan saja, tetapi di kota-kota besar seperti jakarta pun pemandangan seperti ini menjadi tontonan setiap hari, walau jumlahnya sudah banyak berkurang karena program pemerintahan DKI Jakarta. Dewasa ini, di indonesia masalah kemiskinan semakin parah saja dengan melambungnya harga-harga kebutuhan pokok dan yang juga disebabkan oleh tidak stabilnya harga bahan bakar minyak (BBM).
Pemerintahan Indonesia dewasa ini harus berpikir ekstra keras untuk mengatasi permasalahan-permasalahan politik yang terjadi saat ini, contohnya saja adanya pembekuan PSSI (Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia) oleh menpora yang mengakibatkan tidak bisa digelarnya liga sepak bola indonesia tahun ini. Bisa dibayangkan berapa banyak masyarakat yang bakal kehilangan pekerjaannya bila hal ini terus terjadi dan tak bisa teratasi? Kemiskinan akan semakin meluas. Klub-klub sepak bola akan kehilangan pemasukannya dan para pemain sepak bola diseluruh nusantara tidak akan bisa menerima gaji bila klub yang dibelanya sampai bangkrut karena tak punya penghasilan. Akan banyak atlet sepakbola yang akan kehilangan pekerjaannya bila hal ini sampai terjadi dan tentu saja akan semakin memperluas kemiskinan maupun pengangguran di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengatasi kemiskinan, kebijakan pemerintah juga sangat penting, dan juga karena Kemiskinan itu bukan semata –mata persoalan ekonomi melainkan juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat secara luas, karena dampak dari kemiskinan itu sangat tidak baik bagi keamanan bangsa dan negara secara keseluruhan.
Dampak kemiskinan terhadap masyarakat pada umumnya begitu banyak dan sangat kompleks, namun garis besarnya antara lain adalah:
- Penganguran
- Pendidikan jadi tidak bisa memadai
- Kesehatan tidak terjamin kerena gaya hidup yang tidak layak
- Tindakan tindakan yang berhubungan erat dengan kriminalitas (pencurian, perampokan, penculikan dan yang terkini semakin maraknya begal motor).
Seperti telah disinggung di atas bahwa kemiskinan adalah suatu masalah yang kompleks yang tidak bisa dipisahkan dari pembangunan yang bersifat sosial, ekonomi, budaya dan politik yang ada di dalam masyarakat. Oleh karena itu setiap upaya untuk pemberantasan kemiskinan harus dilakukan secara tuntas, harus diberantas sampai keakar masalahnya, oleh karena itulah, memang tidak ada jalan pintas untuk mengatasi masalah kemiskinan ini, khususnya di Indonesia. Penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara bertahap dan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Penanggulanganya tidak akan bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Komitmen pemerintahan Indonesia untuk mengatasi masalah kemiskinan tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah yang disusun berdasarkan strategi nasional penanggulangan kemiskinan (atau disingkat SNPK). Akan tetapi, dalam praktiknya ke masyarakat, penanggulangan tersebut belum berjalan secara efektif. Penyebab utamanya adalah sering berubahnya kebijakan pemerintah seiring dengan datangnya atau terbentuknya pemerintahan baru, sebagai contoh saat pergantian presiden. Oleh karena kebijakan pemerintahan lama telah diganti dengan berbagai kebijakan pemerintahan yang baru, kebijakan yang lama yang sudah berjalan menjadi tidak diteruskan lagi dan kemudian proyek tersebut menjadi tidak tuntas. Padahal, akan lebih baik kalau suatu pemerintahan diberikan dulu kesempatan yang lebih lama untuk menyelesaikan program-program kerjanya sampai tuntas, terutama untuk menyelesaikan program-program yang berhubungan erat dengan kemiskinan. Karena bila suatu kebijakan terus berubah seiring dengan pergantian pemerintahan baru, hal tersebut akan membuat program yang telah dilaksanakan menjadi tanggung atau bahkan tidak selesai.
Selain itu, demi mengatasi kemiskinan, seperti yang sudah disinggung diatas, mula-mula Indonesia harus bisa membangun sumber daya Manusia yang memadai. Karena Indonesia sebenarnya merupakan negara dengan sumber daya alam yang sangat kaya, namun Indonesia belum mempunyai sumber daya manusia yang cukup memadai untuk bisa mengelola dan memaksimalkan kekayaan alamnya untuk kemakmuran rakyatnya. Dengan kata lain, sekali lagi ditegaskan bahwa pemerintah harus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia dengan lebih baik lagi dan juga menanamkan kejujuran dengan sebaik-baiknya bagi generasi-generasi penerus bangsa. Karena kita dapat melihat bahwa dewasa ini sangat banyak dana-dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan ekonomi namun disalah gunakan untuk kepentingan pribadi. Hal tersebut sudah merupakan rahasia umum. Andai seluruh manusia di Indonesia memiliki moral yang baik dan peduli terhadap orang lain, maka pembangunan-pembangunan ekonomi di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan tentunya kemiskinan dapat teratasi setahap demi setahap.
Strategi- strategi pengentasan kemiskinan yang efektif bagi indonesia antara lain adalah sebagai berikut:
- Membuat rencana jangka panjang yang menunjang pertumbuhan ekonomi yang dapat dirasakan langsung manfaatnya bagi rakyat miskin setahap demi setahap.
- Membuat berbagai pelayanan sosial yang dapat dirasakan langsung manfaatnya bagi rakyat miskin.
- Membuat pengeluaran pemerintah yang sebisa mungkin dapat bermanfaat secara langsung bagi rakyat miskin.
- Berusaha sedemikian rupa untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan juga memudahkan segala fasilitas yang berhubungan langsung dengan pendidikan, termasuk memudahkan dalam biaya pendidikan.
Dapat disimpulkan bahwa kemiskinan di Indonesia tidak hanya terjadi pada keadaan ekonominya saja, akan tetapi kemiskinan moral juga banyak terjadi dengan merajajelanya KKN di indonesia yang selama ini telah banyak memakan kerugian bagi negara. Hal ini pula lah yang dapat berdampak langsung bagi masyarakat secara luas. Karena adanya KKN inilah pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi sangat terhambat dan banyak sekali proyek- proyek yang mengatas namakan rakyat namun sama sekali tidak pro rakyat dan justru semakin membuat rakyat menjadi menderita. Yang kaya semakin kaya. Yang miskin semakin miskin. Perlu diingat bahwa rakyat Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alamnya. Oleh karena itu, pemerintah wajib membangun sumber daya manusia yang berkemampuan untuk mengelola sumber daya alamnya sendiri tanpa bergantung dengan pihak asing, agar kekayaan indonesia dapat digunakan untuk kemakmuran rakyatnya sendiri, dan yang terpenting adalah sumber daya manusia yang bermoral. Saran saya, untuk bisa mengatasi kemiskinan, Indonesia harus bisa menciptakan sumber daya-sumber daya manusia yang unggul dan dapat mengelola kekayaan alam secara mandiri tanpa bergantung dengan pihak asing, antara lain dengan menciptakan sistem pendidikan yang lebih maju dan tidak kalah bersaing dengan pendidikan di negara maju, menciptakan pendidikan yang lebih memusatkan pada teknik untuk pengelolaan sumber daya alam, menanamkan moral yang baik bagi para generasi penerus bangsa agar kelak tidak menyalah gunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi, dan juga pemerintah harus menjalankan kebijakan-kebijakan yang secata nyata pro rakyat, dan juga harus konsisten dalam menjalankan kebijakannya tersebut.