Selasa, 02 Januari 2018

Hasil Analisis pengaruh investasi dan pengangguran terhadap laporan keuangan BPD (Ekuitas)



Hasil Analisis Pengaruh investasi dan pengangguran terhadap kinerja Bank Pembangunan Daerah (Ekuitas)
1.       Hasil Uji T

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
35,639
7,391

4,822
,000
Investasi
-,001
,001
-,168
-,970
,340
Pengangguran
-2,437
1,113
-,379
-2,190
,037
a. Dependent Variable: Ekuitas

2.      Uji F
a.       Menentukan t table
t tabel = n-k-1 = 31-2-1 = 28, t tabel = (0,05;28) = 1,70113
b.      Keputusan
Berdasarkan perhitungan secara statistik, diketahui bahwa nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-0,970 < 1,70113) sehingga Ho diterima atau Ha ditolak, artinya investasi tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja Bank Pembangunan Daerah. Hal tersebut juga ditunjukan dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,340.
Berdasarkan perhitungan secara statistik, diketahui bahwa nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-2,190 < 1,70113) sehingga Ho diterima atau Ha ditolak, artinya pengangguran tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja Bank Pembangunan Daerah.

ANOVAa
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
824,324
2
412,162
2,743
,082b
Residual
4206,935
28
150,248


Total
5031,259
30



a. Dependent Variable: Ekuitas
b. Predictors: (Constant), Pengangguran, Investasi


a.       Menentukan F table
F tabel = (k; n-k = (2; 31-2 ) = (2; 29)
b.      Keputusan
Berdasarkan perhitungan secara statistik, diketahui bahwa nilai f hitung lebih besar dari nilai f table (2,743 < 3,33), sehingga tidak terdapat pengaruh positif antara investasi dan tingkat pengangguran terhadap kinerja Bank Pembangunan Daerah. Dilihat juga dari nilai signifikan yang di uji secara simultan yaitu sebesar 0,082 berada diatas 0,000.

3.       Uji R Square
Model Summary
Model
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate


1
,164
,104
12,25756


a.       Koefisien determinasi (R2) diperoleh sebesar 0,164, hal ini berarti bahwa naik turunnya nilai variabel dependen secara bersama-sama dipengaruhi oleh variabel independen, sebesar 16,4%, sedangkan sisanya 83,6% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain.

Senin, 06 November 2017

TUGAS 2 SOFTSKILL ETIKA PROFESI AKUNTANSI



Lap Keuangan JATIM






Lap Keuangan DKI



                            

 
Lap Keuangan Bengkulu
 






                                                                                                                                               

Sumsel Babel








Bali

Minggu, 24 September 2017

TUGAS 1 SOFTSKILL ETIKA PROFESI AKUNTANSI



Tugas 1 Softskill Etika Profesi Akuntansi
Mendeskripsikan Profesi Akuntansi dan Tugasnya


1. Pengertian Akuntansi

Sebelum kita membahas mengenai profesi akuntansi dan tugasnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari akuntansi itu sendiri. Banyak ahli mengartikan akuntansi berbeda-beda, namun itu dikarenakan sudut pandang yang berbeda pula. Ada yang memandang akuntansi sebagai ilmu, seni bahkan proses. American Accounting Association memberikan pengertian akuntansi sebagai: “Suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian kembali dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.” Menurut pendapat penulis, intinya akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mencatat, dan menyampaikan informasi bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan, dimana hasil akhir dari proses akuntansi tersebut adalah untuk menghasilkan laporan keuangan, yang terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang dibuat sedemikian rupa sesuai dengan standar pembuatan laporan keuangan. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan terdapat tiga aktivitas dalam akuntansi, antara lain:

a. Identifikasi (Identifying)
Aktivitas ini adalah mengidentifikasi segala transaksi yang terjadi untuk membedakan apakah transaksi tersebut merupakan transaksi ekonomi atau bukan.

b. Pencatatan (Recording)
Setelah identifikasi dilakukan dan memisahkan transaksi ekonomi dan non ekonomi, maka pencatatan harus dilakukan. Pada taraf ini adalah melakukan pencatatan segala transaksi ekonomi secara kronologis dan sistematis. 

c. Pengkomunikasian Informasi (Communicating)
Pada aktivitas ini adalah pembuatan laporan dari hasil pencatatan transaksi ekonomi dan didistribusikan kepada para pemakai informasi akuntansi, baik internal maupun eksternal


2. Tujuan Akuntansi

Setelah membahas pengertian akuntansi, kita juga perlu mengetahui apa tujuan dari akuntansi. Akuntansi mempunyai tujuan utama adalah untuk memberikan informasi ekonomi, antara lain tentang aktiva, hutang, modal, proyeksi laba serta perubahan aktiva dan hutang. Lebih jelasnya adalah bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan. Adapun informasi keuangan yang terkandung dalam laporan keuangan akan bermanfaat apabila memenuhi karakteristik informasi yang berkualitas, antara lain:
a. Relevan
Relevansi informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Apabila informasi tidak relevan untuk maksud keperluan para pengambil keputusan, informasi demikian tidak akan ada gunanya.
b. Dapat Dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
c. Daya Uji
Informasi yang dihasilkan harus bisa diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya. Artinya bahwa informasi yang dihasilkan harus berlandaskan pada realitas obyektif dengan adanya bukti.
d. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung kepada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu, harus berlandaskan kejujuran dan tidak memihak kepada pihak manapun.
e. Tepat Waktu
Informasi harus disampaikan secepat mungkin namun harus tetap akurat, supaya dapat digunakan secepat mungkin dalam pengambilan keputusan oleh manajemen.

f. Memiliki Daya Banding
Format dari informasi harus konsisten dan berlaku secara umum, sehingga bisa dibandingkan, baik dengan informasi dari periode yang lalu maupun dari perusahaan yang sejenis.
g. Lengkap
Informasi akuntansi harus lengkap dengan meliputi seluruh data akuntansi keuangan, sehingga penerima informasi bisa memahami secara keseluruhan dan tidak mempunyai pemahaman yang salah atas informasi tersebut.

3. Pengguna Informasi Akuntansi
Sebelum membahas mengenai profesi akuntansi dan tugasnya, kita juga perlu mengetahui siapa saja para pengguna informasi akuntansi, baik pengguna internal maupun pengguna eksternal.
a. Pengguna Internal
Pengguna internal dari informasi akuntansi antara lain adalah manajemen dan karyawan. Manajemen perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan secara menyeluruh yang berkaitan dengan strategi dan pencapaian tujuan perusahaan dan pengembangannya. Sedangkan karyawan juga perlu untuk mengetahui kondisi keuangan ditempat kerjanya untuk kepentingan seperti pemberian bonus perusahaan tahunan dan lain sebagainya.
b. Pengguna Eksternal
Pengguna eksternal informasi akuntansi antara lain adalah investor, kreditur, pemerintah, dan juga para analis ekonomi serta masyarakat. Investor mempunyai kepentingan untuk melihat seberapa baik perusahaan dalam menghasilkan laba dengan melihat laporan keuangan perusahaan tersebut. Kreditur perlu melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi  kewajibannya sebelum memutuskan akan memberi pinjaman pada perusahaan tersebut atau tidak. Pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk kepentingan pajak, sedangkan para analis membutuhkan laporan keuangan perusahaan untuk kemudian dianalisis dan diolah menjadi informasi yang lebih bermanfaat untuk mereka, dan masyarakat juga perlu mengetahui laporan keuangan sebagai bentuk pengawasan terhadap kecurangan.
4. Bidang-Bidang Akuntansi
Sebelum membahas mengenai profesi akuntansi dan tugasnya, kita perlu untuk mengetahui terlebih dahulu apa saja bidang-bidang dari akuntansi. Bidang-bidang yang ada didalam akuntansi antara lain adalah:
a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi ini adalah bidang akuntansi dari suatu entitas ekonomi secara keseluruhan. Akuntansi ini menghasilkan laporan keuangan yang ditujukan untuk semua pihak, khususnya pihak-pihak dari luar perusahaan, sehingga laporan yang dihasilkannya bersifat serbaguna (general purpose).
b. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Adalah akuntansi yang khusus memberikan informasi bagi pimpinan perusahaan / manajemen untuk pengambilan keputusan dalam rangka pemcapaian tujuan perusahaan.
c. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Adalah akuntansi yang kegiatan utamanya adalah menetapkan, mencatat, menghitung, menganalisis, mengawasi serta melaporkan kepada manajemen tentang biaya dan harga pokok produksi.
d. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Bidang ini berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan, sehingga laporan akuntansi yang dibuat bisa lebih dipercaya secara obyektif.
e. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Bidang ini melakukan perancangan dan implementasi dari prosedur pencatatan dan pelaporan data akuntansi.


f. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk membuat laporan keuangan untuk kepentingan perpajakan dan perencanaan perpajakan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
g. Akuntansi Anggaran (Budgeting)
Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan perusahaan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang serta analisa dan pengawasannya.
h. Akuntansi Organisasi Nir Laba (Non Profit Accounting)
Adalah bidang akuntansi yang proses kegiatannya dilakukan oleh organisasi non laba seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Yayasan, dan lain sebagainya.

5. Profesi Akuntansi dan Tugasnya
Berikut penulis akan membahas mengenai profesi akuntansi dan tugasnya. Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi seperti berikut:

a. Akuntan Publik (Public Accountant)
Akuntan publik kadang disebut akuntan ekstern (external accountant) adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Akuntan publik bekerja secara bebas, pada umumnya dengan mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat memberikan jasa pemeriksaan (audit) dan review terhadap laporan perusahaan klien, jasa pengendalian internal pada perusahaan klien, jasa konsultasi manajemen, jasaperpajakan, dan juga jasa akuntansi dan pembukuan. Auditor sendiri memiliki beberapa jenis dan tugasnya masing-masing, antara lain adalah:

Ø  Kantor Akuntan Publik: Bertanggung jawab dan bertugas untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan terbuka.
Ø  Audit Badan Akuntabilitas Pemerintah: Bertanggung jawab dan bertugas untuk mengaudit laporan keuangan pemerintah.
Ø  Agen-agen Penerimaan Negara: Bertanggung jawab dan bertugas untuk pemberlakuan pajak pemerintah federal.
Ø  Auditor Internal: Bertanggung jawab dan bertugas untuk melakukan audit terhadap manajemen di suatu perusahaan.

b. Akuntan Manajemen (Management Accountant)
Akuntan manajemen disebut juga sebagai akuntan intern (internal accountant), adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staff biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi, pengawas atau direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan antara lain:

Ø  Penyusunan sistem akuntansi, yaitu menyusun sistem akuntansi yang seperti apa yang baik dan sesuai dengan standar yang berlaku secara umum.
Ø  Penyusunan laporan keuangan kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Seorang akuntan harus menyusun laporan keuangan perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan harus menyusun laporan keuangan berdasarkan standar yang berlaku secara umum dan internasional, yakni dengan standar yang mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang sudah berbasis kepada IFRS (International Financial Reporting Standard).

Ø  Penyusunan laporan akuntansi kepada pihak manajemen.
Ø  Penyusunan anggaran dari perusahaan bila akan melakukan suatu kegiatan.
Ø  Menangani masalah yang berkaitan dengan perpajakan pada perusahaan tersebut.
Ø  Melakukan pemeriksaan intern dengan bantuan dari Auditor Internal.

c. Akuntan Pemerintah (Government Accountant)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah, seperti departemen-departemen, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BEPEKA), Direktorat Jenderal Pajak, dan lain sebagainya. Mereka bertanggung jawab untuk memeriksa keuangan yang berkaitan dengan pemerintahan.

d. Akuntan Pendidik (Education Accountant)
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pendidikan dengan tugas mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian yang berkaitan dengan akuntansi. Contoh dari akuntan pendidik adalah guru akuntansi, dosen, dan tenaga pengajar lainnya. Mereka bertugas untuk memberikan pemahaman akuntansi yang dimulai dari dasar akuntansi sampai tahap-tahap penyusunan laporan keuangan, yang harus sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum (Generally Accepted Accounting Principles).